LPM Saka, Purwokerto –
Rayakan ulang tahun ke 8, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Rupa (Senru) kembali
menyelenggarakan pameran Art Freedom di Gedung Study Center (GSC) UIN Prof KH
Saifuddin Zuhri pada Kamis (06/12/2023). Acara tersebut bertujuan sebagai
mengekspresikan diri melalui karya yang dipamerkan.
Mengangkat konsep tentang “Bumi Manusia” ketua pelaksana, Halip Muzaki menjelaskan bahwa konsep ini mengkolaborasikan terkait evolusi manusia dan sekitarnya. “Makanya bumi untuk lingkungannya manusia itu yang hidup di dalamnya”. Jelas Halip
Pada ekhsibisi kali ini selain
memamerkan karya dari UKM Senru, terdapat rangkaian kegiatan yang diadakan. Dimulai
pada tanggal 6 November hingga pucaknya pada 9 November 2023.
Setiap divisi meramaikan
acara tersebut dengan mengadakan kegiatan yang berbeda. Berkolaborasi dengan
berbagai pihak, UKM Senru hadirkan komunitas Sedekat, komunitas Kebudayaan
Indonesia Jakarta.
“Rangkaian awal dari
divisi gambar membuka dua workshop. Workshop art work, gambar bareng
temen-temen dan workshop cukil yang kita datangkan dari kawan-kawan komunitas Sedekat,
komunitas Kebudayaan Indonesia Jakarta. Cukil itu jadi nyablon dengan media
kayu”. Ungkap Halip.
Adapun divisi fotografi
mengadakan workshop fotografi yang dilakukan secara langsung terjun ke lapangan.
“Ditambah rangkaian dari
divisi fotografi diadakan workshop fotografi tapi sifatnya hunting. Kemudian
ada mural yang mana mural ini pelakunya dari UKM luar. Seperti dari Unsoed
(Besper), Unwiku (UKMS), dan UMP (Lingkar seni)”. Jelas Halip
Menurut Halip, kegiatan nonton
bareng (nobar) film “Tanah Moyangku” dan diskusi film berkolaborasi dengan
Watch Documentary (Watch Doc) merupakan rangkaian dadakan karena bertepatan
dengan konsep acara Senru yang diangkat.
Mulanya, Watch Doc tengah
mengadakan penyelenggaraan nobar film dokumenter “Tanah Moyangku” secara
serentak se Indonesia pada tanggal 8 November 2023. Lalu kawan-kawan aktivis
kampus dan Senat Mahasiswa (SEMA) ingin memfasilitasi dan melihat ada event
Senru serta cocok dengan film yang ditayangkan.
“Sebetulnya nobar itu
rangkaian dadakan karena diajak kolaborasi oleh Watch Doc, mengenai film tanah
moyangku karena menurut mereka masih nyambung dengan tema kita. Jadi ini kan soal
konflik agraria dan ada korelasinya dengan bumi manusia”. Jelasnya
Puncaknya akan diadakan
performing art yang diadakan di Waroenk Ora Umum. “Secara musik kami tidak jauh
dari dunia kami, kesenian. Kita menggandeng band-band yang membawa jalur-jalur
kritis”. Tandas Halip.
Halip berharap dengan adanya
acara ini dapat menghidupi ruang-ruang untuk teman-teman anggota
Senru dan semua yang tergabung dapat menyampaikan karyanya dengan goresan dan potretan
yang dihasilkan.
Reporter : Amri Ulkhusna
Editor : Aida Fitriani
Post a Comment
Apa pendapat kamu mengenai artikel ini?