Acara yang berjudul Workshop
Implementasi Kurikulum MBKM Fakultas Dakwah Arah Pengembangan Gen Z dalam bingkai
MBKM yang diselenggarakan oleh Fakultas Dakwah UIN Saizu mengundang Andy F.
Noya sebagai pemateri dalam menindaklanjuti dan mengimplemetasikan kurikulum
MBKM di Fakultas Dakwah.
Acara tersebut dibuka
oleh Wakil dekan satu Fakultas Dakwah, Dr. Muskinul Fuad, M.Ag., ia
mengapresiasi alumni dan dosen dakwah yang berprestasi yang mau memulai dan
menjadi praktisi seperti jurnalis ataupun aktivis.
Sementara itu, Andy
menjelaskan bahwa ilmu tidak statis, dan terus berkembang sesuai perkembangan
zaman. Maka dari itu, dosen diharapkan bisa mengembangkan diri dan
bertransformasi di era yang dinamis.
Menurut Andy, generasi kini (Gen Z) semakin pintar, bahkan melebihi dosen yang mengajarinya. Karena waktu mereka yang lebih banyak disertai bacaan dan usaha untuk mendapatkan ilmu dari berbagai kegiatan di luar.
“Harus ada tambahan waktu
dimana pendidik belajar terhadap trend kedepan, dengan ilmu yang kita kasih
hari ini akan mampu bisa berkompetensi dikemudian hari dengan perkembangan ilmu
dan teknologi”. Ungkap Andy.
Dalam pemaparannya, Andy
menjelaskan bahwa pengajar memiliki kelemahan yang kurang disadari seperti lupa
akan mengembangkan diri, merasa lebih pintar dan hanya menerangkan melalui satu
arah serta bahasa yang kurang dikuasai.
“Kita pengajar ilmu
agamanya hebat, ini era modern di mana anak-anak harus dibekali dengan
kemampuan. Kita juga tidak bisa merasa bahwa dosen memiliki otoritas memanfaatkan
itu sebagai power untuk menutupi ketidakmampuan itu”. Jelas Andy
Membenarkan apa yang dikatakan
Andy, Rektor UIN Saizu Prof. Dr. H. Ridwan, M.Ag. menjelaskan “Pada titik ini kita
semuanya berusaha untuk melakukan adaptasi termasuk transformasi yang dilakukan
dengan mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan generasi zaman kini”. Jelasnya.
Cara menilai apakah
sebuah sebuah kampus dan pendidik berhasil dalam mengajar anak didiknya dapat dilihat
dari alumninya. Seberapa perannya dan kontribusi sebagai pendidik dalam konteks
ke ilmuan.
“Karena UIN mau bertumbuh
dan berkembang beradaptasi dengan zaman, kalau hanya bicara agama tidak cukup
diimbangi dengan peran yang bermanfaat. Tantangan ada pada kita, dosen itu
adalah panggilan, ini adalah profesi yang mulia”. Ucap Andy
Ia menambahkan bahwa mahasiswa haruslah didukung sesuai dengan minatnya agar bisa bahagia menjalani profesi yang mereka inginkan “Bantu mereka menggali potensi yang ada didalam diri mereka. Semangat dan apresiasi dari guru itu terbawa ke alam sadar dan terekam”. Tambah Andy.
“Ada 4 tahapan ketika orang
yang merasa bahagia, bukan sekedar dilihat dari materi. Ukuran dari tujuan
hidup semata-mata materi maka tidak akan pernah puas”. Papar Andy.
- Survival,
secara ekonomi masih berat karena baru lulus, tahapan memulai sesuatu yang
baru
- Security,
hidup mulai aman nyaman dan mulai mampu membayar keperluan
- Succes,
Tidak memikirkan lagi tentang kebutuhan dan bisa membeli kebutuhan tersier.
- Significant, hidup tidak semata-mata untuk kita tapi bisa bermanfaat bagi orang lain.
Acara tersebut diharapkan
dapat memberi motivasi kepada para dosen agar semangat dalam pembelajaran
kepada mahasiswa dan memahami karakter mahasiswa (Gen z).
Adapun digandengnya Andy F. Noya sebagai pemateri menurut wadek satu, Dr. Muskinul Fuad, M.Ag menjelaskan, “Karena Andy memiliki banyak akses untuk ditindaklanjuti dalam mengimplementasikan program MBKM yang lebih mengarah pada kegiatan magang mahasiswa dalam kegiatan pengabdian dan proyek kemanusiaan dengan menggandeng berbagai stake holders”.
Ia juga berharap bisa mengundang
Andy lagi untuk program kedepannya. “Untuk mahasiswa insya allah kita akan
undang Andy lagi untuk PBAK atau stadium general”. Tutup Fuad ketika
dihubungi LPM Saka (3/11).
Reporter : Jasmine
Azzahra
Editor : Aida Fitriani
Post a Comment
Apa pendapat kamu mengenai artikel ini?