Purwokerto, LPM Saka – Ketua Panitia Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) UIN Saizu Purwokerto 2023, Muhammad Sultan melimpahkan persoalan pembagian kaos peserta Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) kepada Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA). Hal tersebut disampaikan melalui pesan WhatsApp pada Senin, (20/11/2023).
“Untuk kaos mungkin bisa langsung ke Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA), soalnya yang megang DEMA,” jelas Sultan.
Menanggapi hal tersebut, Steering Committee Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) UIN Saizu Purwokerto 2023, Firdaus Khusen Alchays mengungkapkan bahwa persoalan kaos bukan tanggung jawab Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA), melainkan tanggung jawab pihak birokrat.
“Sebenarnya, kaos bukan urusan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) akan tetapi urusan birokrat. Namun, karena kaos memang diperuntukkan dengan kegiatan PBAK, kemudian dilimpahkan ke kami selaku panitia,” terangnya.
Sementara itu, kaos peserta Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2023 telah lama terpenuhi kekurangannya dan disimpan di indekos milik Menteri Dalam Negeri, Firdaus Khusen Alchays. Firdaus mengaku menunggu waktu yang tepat guna pembagian kaos tersebut. Ia sebagai Steering Committee PBAK 2023 masih fokus terhadap laporan pertanggungjawaban (LPJ) karena keterbatasan sumber daya manusia.
Kaos peserta Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2023 akan dibagikan melalui pendamping dengan kisaran waktu setelah tanggal 26 November 2023 atau setelah terselenggaranya Kongres Mahasiswa.
“Kita kan tidak punya data Maba yang belum mendapat kaos, yang punya kan pendamping maka nanti akan dibagikan oleh pendamping,” ungkap Firdaus.
Panitia PBAK 2023 telah sadar akan kurangnya jumlah kaos peserta PBAK, namun mereka memilih fokus terhadap teknis pelaksanaan PBAK yang belum matang sebab pendistribusian kaos peserta dilakukan pada hari ketiga atau hari terakhir PBAK UIN Saizu 2023.
“Nantinya pembagian kaos akan dilakukan setelah pembubaran panitia PBAK 2023. Hal tersebut dikarenakan sulitnya mencari waktu para pendamping yang jumlahnya 70-an,” ucap Firdaus saat diwawancarai oleh LPM Saka.
Ia juga menyampaikan beberapa hal yang menjadi kendala dalam pembagian kaos PBAK terhadap Mahasiswa baru. Sistem percetakan kaos untuk PBAK 2023 yang disesuaikan dengan kebutuhan Maba dan tentunya memerlukan data Maba 2023.
“Tahun kemarin percetakan kaos dihitung secara asal jumlah pada setiap ukurannya, dan tahun ini kami ingin berbeda dengan melihat kebutuhan setiap Maba nya. Jadi tidak ada yang memakai kaos terlalu besar atau kecil,” lanjutnya.
Firdaus menangkis rumor bahwa hanya Maba jalur mandiri 4 yang belum mendapatkan kaos peserta PBAK, sebab pembagian kaos peserta Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2023 berdasarkan urutan kelompok PBAK 2023.
“Kaos dibagi itu berdasarkan kelompok, saya yakin bahwa ada Maba jalur mandiri atau bahkan jalur SPAN PTKIN yang belum kebagian juga. Tapi ya memang mungkin ga banyak Maba jalur mandiri 4 yang sudah kebagian,” tutupnya.
Dikarenakan percetakan kaos memerlukan waktu yang cukup lama, maka pihak Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) menggunakan data Maba sampai melalui jalur mandiri 3. Selain itu, penerimaan Mahasiswa baru jalur mandiri 4 dinilai terlalu mendekati pelaksanaan PBAK UIN 2023.
“Meskipun belum semua, rasanya tidak pas jika kaos dibagikan setelah kegiatan. Maka dari itu, kaos dibagikan seadanya dulu. Kami membutuhkan jumlah Maba 2023 namun pendaftaran Maba saja selesai terlalu mepet dengan pelaksanaan PBAK, oleh karena itu percetakan kaos dilanjutkan setelah mengetahui jumlah kekurangannya” tutupnya.
Reporter: Ade Arifin Yusuf, Genta Gustian
Editor: Jasmine Azzahra
Post a Comment
Apa pendapat kamu mengenai artikel ini?