Purwokerto, LPM SAKA – Seruan aksi hari jadi Banyumas ke-452 digelar pada Kamis, (23/2/2023) di Alun-alun Purwokerto. Beberapa isu yang melatarbelakangi yakni angka kemiskinan yang tinggi, pemerataan pendidikan, angka stunting yang belum tuntas dan konflik agraria di Ajibarang.
Aji Satya Dharma, Menteri Aksi Propaganda Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman selaku koordinator lapangan mengungkapkan bahwa permasalahan masyarakat Banyumas masih dalam taraf yang mengenaskan dan perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah.
“Kami menginginkan adanya rekomendasi dari pemerintah, mengeluarkan suatu pernyataan bahwa pemerintah belum mengakomodir seluruh permasalahan yang ada pada masyarakat,” Tegas Aji.
Aji berharap peringatan hari jadi Banyumas bukan sekedar perayaan belaka, namun dijadikan sebagai ajang refleksi dan evaluasi setiap tahunnya.
Aksi mimbar bebas merupakan gabungan dari beberapa elemen masyarakat dan mahasiswa antara lain Badan Eksekutif Mahasiswa beberapa fakultas di Universitas Jenderal Soedirman, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Front Mahasiswa Nasional (FMN).
Dikawal oleh 200 polisi, sekitar 100 mahasiswa hadir dalam aksi singkat yang dimulai ada pukul 15.30 WIB dan berakhir pukul 17.00 WIB.
Kepala Bagian Operasional Polres Banyumas, Kompol Ismanto Yuwono, S.IP, S. IK menyampaikan apresiasi kepada aliansi yang telah tergabung pada Aksi Mimbar Bebas Hari Jadi Banyumas karena telah mengawal isu-isu dan tertib dalam menyuarakan hak-haknya.
Reporter : Nafrotul Izza, Nabil Rifqi dan Salsabilla Alifia
Editor : Jasmine Azzahra
Post a Comment
Apa pendapat kamu mengenai artikel ini?