Purwokerto, LPM SAKA_ Tenaga Pendidik khususnya Guru Madrasah Ibtidaiah tidak hanya pintar akhlak, pintar ilmu, tapi juga memiliki karakter yang kuat dibalutkan Seni hal tersebut disampaikan oleh Fajri Sinaga, S.Pd., M.A selaku dosen seni budaya dan keterampilan, kamis (15/12/2022) di Auditorium UIN SAIZU dalam acara Pagelaran Seni Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) 2022.
Fajri Sinaga menambahkan bahwa semenjak awal masuk perkuliahan di minggu pertama, kegiatan ini sudah direncanakan hingga akhirnya pagelaran ini berlangsung yang juga menjadi penilaian tugas akhir dari mata kuliah Seni Budaya dan Keterampilan.
“Acara Pagelaran Seni ini merupakan tugas akhir dari Mahasiswa semester 5 (lima) program study PGMI baik kelas PGMI A, PGMI B, dan PGMI C. yang menampilkan Drama Musikal. Masing-masing kelas memiliki 1 (satu) album yang terdiri dari 12 (dua belas) lagu.” Tutur beliau.
Pagelaran ini dilatarbelakangi karena adanya kebutuhan di masyarakat khususnya calon guru-guru MI (Madrasah Ibtida’iyah) di era teknologi yang sudah modern salah satunya menggunakan media pendidikan dan lagu yang diambil dari youtube.
Lagu merupakan media untuk pembelajaran yang bisa cepat dipahami oleh siswa MI. maka dalam pagelaran ini mahasiswa PGMI angakatan 2020 belajar mengenai bagaimana cara mendapatkan aspirasi, cara menemukan syair, hingga membuat lagu.
Zaim Innas mahasiswa program studi PGMI semester 5 (lima) selaku ketua panitia penyelenggara, mengatakan bahwa persiapan pagelaran ini berlangsung selama satu bulan.
“Acara Pagelaran ini dipersiapkan secara intens selama 1 (satu) bulan terakhir dengan rincian 4 (empat) kali pelatihan.”
Pada awalnya Zaim memperkirakan akan datang penonton sebanyak 100 orang Namun yang datang kurang dari 100 penonton. Anggran dana yang di dapat untuk menggelar acara pagelaran ini didapat dari uang iuran, jualan donat dari masing-masing mahasiswa PGMI semester lima ini.
Meski demikian penampilan dari mahasiswa PGMI ini tampil dengan lagu yang berbeda disetiap kelasnya yang kemudian dijadikan sebagai album.
Dalam acara pagelaran ini juga panitia turut mengundang Dekanat Fakultas Tarbiyah dan Ilmu keguruan serta beberapa dosen, khususnya dosen MI (madrasah ibtida’iyah).
“Dalam acara ini kami juga mengundang anak-anak MI terdekat UIN Saizu, dosen-dosen serta dekan dan wadek” imbuh Zaim
Dr. Suparjo, MA. Wakil Dekan I Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang turut hadir pada acara tersebut mengungkapkan bahwa jiwa seseorang bisa hidup karena menyentuh jiwa merupakan seni.
“Ada sesuatu dihidup kita yang membuat kita lebih hidup yaitu jiwa kita sebenarnya. Jiwa itu bisa hidup apabila disentuh, dan yang menyentuh jiwa itu adalah seni, oleh karena itu hari ini kita bisa hidup menjadi manusia sesungguhnya.” Pungkasnya.
Reporter : Salsabil Alifia Pramesti, Arif Agung Prabowo, Ani Safitri, Yumna Amalia Azzahra (Jurnalis Muda LPM Saka)
Narator : Ayu Anisa
Editor : Mukhammad Khoiru Tamam
Post a Comment
Apa pendapat kamu mengenai artikel ini?