Bupati Banyumas dan Ketua DPRD menemui massa aksi PMII (Dok. LPM Saka) |
Purwokerto, LPM Saka - Selang satu hari pasca aksi unjuk rasa dari Aliansi Semarak (05/09), unjuk rasa tolak kenaikan harga BBM kembali digelar oleh mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) pada Selasa (06/09/2022) di Depan Gedung Pemerintah Kabupaten Banyumas.
Orasi aspirasi meminta turunnya harga BBM digaungkan sepanjang jalan menuju tempat aksi. Massa aksi yang lekat dengan warna biru-kuning membentuk barisan rapih dan memulai aksi dengan tawasul sesuai insrtuksi dari Ketua Cabang PMII.
“Untuk mengawali aksi dan menyampaikan aspirasi, kami awali dengan tradisi organisasi kami, silahkan seluruh sahabat dan sahabati dan masyarakat sekitar untuk ikut serta dalam pembukaan aksi”, terang Fahrur Rojik.
Tuntutan yang disampaikan disusun sesuai dengan kajian motif yang telah dilakukan (04/09) dengan pembicara kajian Ahmad Muttaqien dan Luthfi Mukhasain dari UIN Saizu Purwokerto.
Empat poin tuntutan yang dibuat organisasi Islam ini yaitu: 1. Menolak secara tegas kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi, 2. Mendesak pemerintah untuk secara serius dan sungguh-sungguh memberantas mafia BBM, 3. Mendesak pemerintah untuk segera memperbaiki system subsidi agar lebih tepat sasaran, dan 4. Mendorong pemerintah untuk membuka keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran BBM bersubsidi.
Selain empat tuntutan yang telah disampaikan, massa unjuk rasa merekomendasikan Pemda Banyumas untuk menaikan upah minimum regional (UMR) serta adanya transparansi distribusi bantuan langsung (BLT).
Bupati Banyumas, Achamd Husein memberikan respon baik terhadap keempat tuntutan yang diberikan. Ia sepakat menandatangani dan menyampaikan aspirasi ke pemerintah pusat.
“Saya sepakat jika BBM tidak jadi naik, dan aspirasi ini akan kami sampaikan kepada pihak pemerintah pusat ke Presiden Joko Widodo”, tutur Bupati Banyumas yang duduk setara dengan massa aksi.
Aksi kemudian dilanjutkan dengan orasi, teatrikal dan aksi mimbar bebas. Sekitar 300 mahasiswa gabungan dari beberapa komisariat di Purwokerto sebelumnya melakukan long march dari titik kumpul yang berada di Universitas Islam Negri (UIN) Prof. K. H. Saifuddin Zuhri Purwokerto. Lokasi titik kumpul telah diizinkan setelah konfirmasi ke Satuan keamanan UIN Saizu Purwokerto.
“Lokasi titik kumpul di UIN telah ada perizinan”, jelas dari salah satu satpam UIN Purwokerto.
Aksi teatrikal oleh massa aksi (Dok. LPM Saka) |
Massa aksi yang kebanyakan dari kampus hijau Purwokerto melakukan aksi dengan sangat kondusif dan teratur. Unjuk rasa diakhiri dengan baik dan membersihkan sampah yang berserakan.
“Aksi ini dimulai dengan baik, jadi diharapkan diakhiri dengan baik, silahkan sampah-sampah yang berserakan lekas dibersihkan”, Ucap mahasiswa di atas Mobil komando.
Reporter: Afgiani Purwa, Aida Fitriani dan Jasmine Azzahra
Narator: Lubna Laila
Editor: Pandika Adi Putra
Post a Comment
Apa pendapat kamu mengenai artikel ini?