Ilustrasi: Pinterest/ johnholcroft.com |
PURWOKERTO, LPM Saka – Pemilihan umum mahasiswa (Pemiluwa) tahun 2022 di Universitas Islam Negeri Prof. K. H. Saifuddin Zuhri (UIN SAIZU) Purwokerto telah sampai babak pencoblosan dan perhitungan suara pada Rabu, (16/02/2022).
Triyani dan Akbar Aminudin terpilih menjadi sosok pemimpin baru dan akan memegang tongkat estafet kepemimpinan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Universitas selanjutnya. Pasangan ini berhadapan dengan kotak kosong dimana ia mendapatkan perolehan suara sebanyak 167 suara dari 213 daftar pemilih tetap (DPT). Sebanyak 23 suara memilih kotak kosong dan 23 suara lainnya tidak memilih.
Hasil Akhir Suara Pemilihan Ketua DEMA Universitas |
Proses panjang untuk memilih sosok pemimpin yang pantas melanjutkan estafet kepemimpinan selanjutnya meninggalkan sejumlah polemik yang perlu diatasi, seperti sifat apatis sebagian mahasiswa, sistem online yang terbatas jaringan, sampai pada karakter demokrasi yang tidak ideal.
Sejalan dengan hal itu, Wakil Rektor 3 bidang kemahasiswaan, kerjasama dan alumni UIN Saizu menyampaikan beberapa catatan evaluasi.
“Kaitannya dengan sikap apatis mahasiswa itu sangat tergantung dengan pembinaan SEMA dan DEMA Fakultas selama ini, itu tidak bisa dibaca pada aturan tetapi pada situasi yang mempengaruhi terutama pandemi. Terkait kotak kosong saya kira itu menjadi tantangan panitia pemilihan mahasiswa, dimana representasinya tidak beberapa orang saja. Itu menjadi sesuatu yang harus dipecahkan. Harus ada kepemimpinan baru, jangan mudah digagalkan.” Ungkap Sulkhan Chakim saat diwawancarai LPM Saka, Rabu (16/02)
Nilai Kinerja PPM
Zaini Gilang Darmawan selaku Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) menyampaikan komentar terkait kemunduran waktu pencoblosan yang mulanya akan dilaksanakan pada Sabtu, (12/02) menjadi Rabu, (16/02).
“Terkait pencoblosan yang ditunda itu memang kendala teknis input data sehingga masih bisa kita toleransi.” Ungkap Zaini Gilang Darmawan.
Kendala lain yang disoroti adalah terkait sistem yang bermasalah dengan data. Ketua panitia pengawas pemilihan umum mahasiswa (Panwasluwa) menerangkan terkait validasi data yang diisi mahasiswa mempengaruhi jumlah DPT yang terverifikasi.
“Mengisi validasi data itu berpengaruh, karena untuk mengetahui data DPT itu siapa saja.” Jelas Yusril Ihza.
Namun, salah satu mahasiswa yang memegang hak daftar pemilih tetap (DPT) yang sudah mengisi validasi tetapi tidak dapat memilih pasangan calon Lembaga Kemahasiswaan. Seperti yang dialami Feni Farikha, Mahasiswa semester 5, program studi Komunikasi Penyiaran Islam yang tidak mendapatkan username dan password untuk masuk ke website pemiluwa 2022.
“Saya sudah isi Validasi data saat di chat panitia, tapi tidak dapat username dan password untuk nyoblos. Terkait kendala itu, saya pikir ya kesempurnaan hanya milik Allah saja.” Ungkap Feni Farikha.
Disamping beberapa kendala teknis yang terjadi Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) Universitas juga menilai terkait kinerja PPM yang dianggapnya sudah baik sesuai aturan.
“PPM sudah bekerja sesuai koridor yang ditentukan, baik secara undang-undang pemiluwa maupun peraturan PPM itu sendiri.” Tutur Zaini Gilang Darmawan.
Manifestasi Sosok Vendor Pemiluwa 2022
Sosok Vendor yang digunakan untuk membuat website pemiluwa 2022 tidak diungkap sejak sosialisasi pemiluwa (19/01) sampai pada akhirnya identitas vendor terungkap pada perhitungan suara (16/02). Sebelumnya beredar kabar bahwa vendor yang digunakan PPM adalah vendor yang membantu pada tahun lalu. Akan tetapi Ketua PPM, Nur Iskandar membantah hal tersebut.
“Hal itu tidak benar. Kita menggunakan vendor baru, orang baru.” Pungkas Nur Iskandar
Dari keterangan ketua PPM tidak didapati sosok vendor secara jelas. Sehingga Tim Lpm Saka melanjutkan penelusurannya tentang identitas vendor untuk website https://pemiluwa.uinsaizu.ac.id ke Ketua Panitia Pengawas Pemiluwa, Yusril Ihza A. Ia menceritakan perbincangan dengan rektorat terkait vendor yang akan digunakan.
“Tahun ini sempat mengusulkan ke Rektorat (TIPD) terkait vendor. Namun disarankan untuk tahun ini vendor tidak usah dari luar. Untuk pemutakhiran data yang memantau dari TIPD dan ada tim dari PPM yang akan kordinasi dengan TIPD.” Ungkap Yusril Ihza.
Pencarian tersebut akhirnya menemukan cahaya terang saat identitas vendor sesungguhnya terungkap saat perhitungan suara. Yusuf Heriyanto, M. Kom, salah satu tim dari Unit Teknologi Informasi dan Pangkalan Data UIN Saizu Purwokerto.
“Saya menjadi vendor, tidak ada kepentingan apapun dalam data karena saya dalam keprofesian dosen” Jelas Yusuf Heriyanto.
Data validasi mahasiswa yang didapatkan Yusuf dari PPM berupa dokumen Ms. Excel berjumlah 5.250 data. Selain itu Yusuf meyakinkan seluruh mahasiswa bahwa dirinya bekerja dengan jujur dan menampilkan data dengan benar serta apa adanya.
“Tidak perlu khawatir dengan data. Saya hanya menampilkan data apa adanya saja karena saya tidak ada kepentingan apapun. Jangankan untuk kepentingan mahasiswa, kepentingan yang lebih besar pun saya tidak.” Terang Yusuf saat melakukan perhitungan suara melalui ruang virtual zoom.
Reporter: Disya Aghistiharah, Fawaz Adzansyah Islamy, Lubna Laila, dan Khoiru Tamam
Editor: Pandika Adi Putra
Post a Comment
Apa pendapat kamu mengenai artikel ini?