LPM Saka - Kabar duka kembali menyelimuti negara
Indonesia di tahun 2021, tepatnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menurut laporan Kepala Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG),
bencana pertama kali terjadi pada hari Minggu (4/4/21). Di awali dengan banjir
bandang di wilayah Flores Timur hingga disusul banjir lahar dingin dan tanah
longsor.
Dikutip dari Tribunnews.com, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menjelaskan penyebab terjadinya
bencana banjir bandang dipicu oleh cuaca buruk akibat badai Siklon Tropis
Seroja. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang
dilansir dari Detik.com (6/4), tercatat
10 kabupaten yang terdampak yakni Flores Timur, Sumba Barat, Sumba Timur,
Ngada, Lembata, Alor, Ende, Rote Ndao dan Kota Kupang.
Dalam keterangannya, Raditya Jati selaku kepala
Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, mengungkapkan bahwa sebanyak
2.019 kartu keluarga (KK) atau 8.424 warga mengungsi serta 1.083 KK atau 2.683
warga lainnya terdampak. Pemerintah daerah terus memutakhirkan data dari kaji
cepat di lapangan.
“Selain itu, korban jiwa yang ditimbulkan sebanyak
128 orang meninggal dan 72 lainnya dinyatakan hilang” terangnya, Selasa
(6/4/21).
Berdasarkan keterangan dalam iNews.id, Umbu Wulang
Tanaamahu Paranggi, selaku direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) NTT,
mengatakan terdapat tiga wilayah dengan jumlah korban jiwa terparah akibat
banjir bandang dan tanah longsor. Ketiga wilayah tersebut di antaranya Adonara,
Flores Timur, dan Lembata.
"Penyebab parahnya ketiga wilayah disebabkan
oleh padatnya jumlah penduduk pada wilayah tersebut," ungkapnya.
Selain menimbulkan korban jiwa, bencana tersebut
juga mengakibatkan kerusakan pada fasilitas dan akses jalan serta lima jembatan
yang menghubungkan antar wilayah terputus. Seperti yang diungkapkan oleh Nira
Sarena Medu Gude, salah satu warga terdampak.
“Jembatan untuk menghubungkan antar daerah banyak
yang rusak. Di beberapa daerah jalanan rusak dengan kondisi tanahnya terkikis.
Toko, mall, tempat perbelanjaan, rumah sakit, juga banyak yang rusak,” tutur
Nira Saat di hubungi LPM Saka,Selasa
malam (6/4/21).
Menurutnya, bantuan sudah mulai berdatangan baik
dari pihak TNI, POLRI, pemerintah daerah maupun warga sekitar NTT lainnya yang
tidak terkena bencana dan sedang dalam proses pengiriman. Nira berharap doa dan
dukungannya dari semua masyarakat agar bencana yang terjadi di tanah mereka
segera pergi. Selain itu, ia berpesan bagi masyarakat sekitar NTT bisa saling
bahu membahu memulihkan tanah Nusa
Tenggara Timur.
Penulis : Hud Salam
Editor : Fatih Amrulloh
Post a Comment
Apa pendapat kamu mengenai artikel ini?