Foto : Alvin Hidayat
LPM Saka, Purwokerto - Rektor Institut Agama Islam Negeri Purwokerto mengeluarkan surat resmi
terkait kewaspadaan dini, kesiapsiagaan, dan tindakan antisipasi pencegahan
infeksi Covid-19 di lingkungan IAIN Purwokerto. Berbagai aktivitas yang
berkaitan dengan berkumpulnya orang banyak ditiadakan selama dua minggu
kedepan.
Surat edaran dengan Nomor 002 Tahun 2020 ditandatangani
oleh Rektor IAIN Purwokerto Moh.Roqib dan stempel basah pada, Sabtu
(14/3/2020). Pada surat tersebut tertuang, pelaksanaan ujian tengah semester secara online atau take
home dan perkuliahan di dalam kelas diubah dengan perkuliahan daring
menggunakan aplikasi pembelajaran berbasis online.
Selain itu, pelaksanaan wisuda yang semula direncanakan
pada tanggal 28 maret 2020 juga ditunda sampai batas waktu yang belum
ditentukan. Kebijakan tersebut aktif dilaksanakan sejak tanggal 16-31 maret
2020.
Semi Lock Down : Rektor IAIN Purwokerto mengeluarkan surat antisipasi corona di lingkungan kampus (14/3/2020).
Seperti yang dilansir BBC News Indonesia, Anggota
Komisi X DPR RI Irine Yusiana Roha Putri meminta Menteri Pendidikan &
Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Kariem untuk mempertimbangkan berbagai hal
tentang mitigasi virus corona (Covid-19) di lingkungan sekolah dan kampus.
Beliau juga menyampaikan bentuk mitigasi ini dapat berupa mengganti kelas fisik
dengan kelas daring atau tugas rumah.
Diketahui, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan
virus corona sebagai pandemi global. Data terbaru corona di Indonesia
per-tanggal 14 maret 2020 bahwa sudah ada 96 warga yang positif terjangkit virus
corona, 4 meninggal dunia dan 8 pasien dinyatakan sembuh. Hal itu disampaikan juru
bicara pemerintah untuk penanganan corona, Achmad Yurianto.
Sementara itu, Endang Sartika, dosen Fakultas
Tarbiyah Ilmu Keguruan telah memberlakukan perkuliahan daring sebelum
dikeluarkannya surat edaran dari institut. Beliau mengatakan, “Terkait hal
tersebut, murni inisiatif saya sendiri dengan mempertimbangkan kebijakan yang
sudah ada di FTIK bahwa dari total 14 kali pertemuan disarankan untuk
setidaknya dua sampai empat kali pertemuan menggunakan google classroom”.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Dewan Eksekutif Mahasiswa
FTIK, Alang Prasetyo Ma’arif mengatakan, kelas online sebagai antisipasi penularan
virus corona, mengingat kota Solo juga sudah ada yang terjangkit corona.
“Kita tetap waspada tetapi jangan gegabah dan panik,”
pungkasnya.
Post a Comment
Apa pendapat kamu mengenai artikel ini?