Pelantikan Anggota LPM Saka oleh Wakil Dekan III Fakultas Dakwah di Gedung Student Center (22/2/2020)
LPM Saka, Purwokerto – Politik dalam sebuah organisasi jangan sampai dijadikan kambing hitam yang membuat sebuah organisasi menjadi kontra produktif. Hal tersebut disampaikan Pembina LPM Saka Oki Edi Purwoko dalam Pelantikan dan Upgrading Anggota LPM Saka periode 2020 di Gedung Student Center IAIN Purwokerto, Sabtu (22/02/20).
“Sebagai lembaga yang mengedepankan
independensi adalah perlunya inteligensi dan idealisme karena di dalam kampus
kalian bukan hanya sebagai corong institusi. Namun, anda juga masih bisa
menyuarakan sesuatu secara idealis, anda boleh salah tapi jangan bohong,”
ujarnya.
Dalam pelantikan tersebut, sejumlah 24 anggota LPM Saka dengan khidmat membaca
sumpah jabatan yang dipimpin oleh Wakil Dekan III Fakultas Dakwah Musta’in.
Kemudian, dilanjutkan prosesi penyerahan bendera LPM SAKA dari Pemimpin Umum sebelumnya Nani Setiani kepada Pemimpin
Umum terpilih Umi Uswatun Hasanah sebagai simbol serah terima jabatan.
Saat sambutan, Umi menyampaikan terima kasih kepada seluruh anggota
LPM Saka yang telah memberi amanah. Selanjutnya, ia berharap pada LPM
Saka yang sudah menginjak tahun ke-4 ini bisa lebih progresif dan
anggotanya tumbuh menjadi wartawan yang militan, “Meski kita kecil, kita harus
menjadi wartawan yang militan,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Dekan 3 Musta’in menyampaikan, aktualisasi
gagasan dengan media tulis menulis tentang apapun harus selalu didasarkan pada
pengetahuan. Kemudian diikuti akhlak, kreatif, praktik dan inovasi yang mampu
diaktualisasikan ke depan.
“Sebuah gagasan harus dipengaruhi oleh banyak
hal, salah satunya kreatifitas. Gagasan-gagasan ini harus diwujudkan dengan membaca,
menulis dan berdiskusi,” ungkapnya.
Setelah itu, Upgrading LPM SAKA IAIN
Purwokerto dengan tema “Revitalisasi Media dan Konservasi Politik Pers
Mahasiswa” oleh Ahmad Muttaqin sebagai pemateri. Menurutnya, politik dijadikan seni mengambil
keputusan dengan berpedoman pada kebutuhan manusia yaitu kebutuhan berkembang-biak dan kebutuhan eksistensial.
Foto : Anggota LPM Saka bersama pemateri Ahmad Muttaqin Dosen Fakultas Dakwah
Ahmad Muttaqin mengatakan, semakin berkembangnya
teknologi informasi serta politik di era sekarang, pers memiliki kuasa lebih atas simpul-simpul
yang kuat untuk mendorong keberlangsungan aktualisasi gagasan. Tidak hanya itu, pers sebagai instrumen
juga berfungsi
mentransmisikan sebuah pesan serta gagasan
"Dimana pers sebagai instrumen, politik menjadi tatanan ideologi, dan media didorong sebagai strategi untuk
menarik maju semua gagasan," ujarnya.
Ia menjelaskan, jurnalisme sebagai produk pers
berupa berita, gambar, video. Proses yang bekerja di dalam pers seharusnya
berupa free market idea di mana terdapat ruang bebas bagi sebuah ide
karena ide serta gagasan tidak pernah tunggal selalu plural," terangnya.
"Dari sini LPM Saka harus
menentukan secara politis mana yang akan dijadikan sebagai subjek. Kebutuhan
stakeholder, civitas akademika perlu dianalisis serta memetakan poros-poros
aktif di area kampus," ungkap beliau.
Ahmad Muttaqin menambahkan, media sebagai industri merupakan mobilisasi yang diproduksi secara massal
dimana kebutuhan ada yang diberikan dan ada yang membuat. Pers sebagai
instrumen yang menggunakan media harus memiliki skenario.
"Agenda besar LPM Saka adalah
harus menciptakan free market idea atau free public spire,
diskusi ide. Ciptakan masalah di mana LPM Saka yang bisa memecahkan
masalah itu sendiri," pungkasnya.
Reporter : Fatih Amrulloh
Editor : Wahid Fahrur Annas
Post a Comment
Apa pendapat kamu mengenai artikel ini?