Sumber ilustrasi: TribunNews |
Sajak Nani Setiani
NikmatMu
Yaa masayikh
Bagaimana aku mencari hakikat diriku
Sedang aku membutakan mata batinku
Seolah-olah tak melihat kejelasan pada
Bak yang berisikan air saking bening itu
Dan bagaimana dengan mereka
Yang berjenggot karena beratnya pemikiran
Bukankah sudah tertutup diri mereka dengan karomah
Tanda mereka telah melebur dalam
Kenikmatan Tuhan yang Esa
Sedang aku tertidur dalam keindahan Tuhan yang mutlak
Terbiasa berakal sebelum menindak
“Bukankah lebih ringan jika menghitung jumlah yang ada
Ketimbang membiarkan uban baru tumbuh di kepala.”
Purwokerto, 2019.
Addinu Abadan
Wahai peramu ilmu
Kami datang dari selatan menuju kiblatmu
Menutup diri dari si pelaku bersorban palsu
Sampailah kami pada keyakinan
Mendapati bukti keberadaan Tuhan
Melalui kitab sang peramu yang di tangan
Hingga tampaklah kemuliaan kami pada siang dan petang
Mempelajari ilmu dari sang akal yang tiba mendekat kematian
Bila sudah tinggal waktu menghadap Tuhan
Berkatalah ia:
“Tinggalah satu dari dua ilmu adalah addinu abadan.”
Purwokerto, 2019.
Post a Comment
Apa pendapat kamu mengenai artikel ini?