Sajak Noviarni Isnaeni Rahajeng
Hanya Sebuah Salam
Sebuah salam yang kau titipkan kepada mawar
Menggantarkan duri menghujam akar
Membuat pohon hampir tumbang
Mengalirkan merahnya menjadi darah
Muramlah sang kumbang
Hancurlah pengharapan tuk sehisap madu
Tak ada lagi serbuk sari bagi putiknya
Tak ada lagi kuncup kembang baru
Sebuah salam yang embun titipkan pada daun
Membasahi setiap doanya
Menjadi pertanda datangnya mentari
Memekarkan harapan bunga-bunga
Purwokerto, 8 Maret 2018
Doa
Kau
Bisikan doa
Yang membumbung tinggi
Menggapai pintu-pintu langit
Terdengar nama yang terazamkan
Diri ini bukanlah milik sendiri
Sebab ruh melampaui usia
Kelak jiwa dipertemukan kembali
Di keabadian doa
Purwokerto, 14 Februari 2018
Kilometer 22
Memanjang menjuru utara selatan
Terlintas hilir sana-sini
Tepian hitam putih
Menjadi titian kehidupan
Deru mesin tak mau kalah dari waktu
Marka garis menjadi pengawal
Kotak paradoks kecil
Mengkode bilangan 14 lewat 14
Saat itu kusisipkan sebuah salam
Untuk tempat yang kutinggalkan
Terbentang antara Banjarnegara-Purwokerto
Perbatasan Purbalingga, 4 Maret 2018
Post a Comment
Apa pendapat kamu mengenai artikel ini?