Sarasehan KPI di Basement Gedung E, Sabtu (6/10/2018) |
Purwokerto, LPM SAKA - Di
basement gedung E Fakultas Dakwah
Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto terlihat pemandangan yang tidak biasa pada Sabtu, (06/10).
Lantaran, ruang terbuka yang sehari-hari menjadi tempat parkir dosen dan
karyawan tiba-tiba disulap menjadi sebuah ruang yang elegan. Warna ruang yang ketika
siang biasa terang berubah sepia.
Banner
yang sudah tidak terpakai, digelar di seluruh ruang untuk duduk lesehan para
mahasiswa. Ada
lima buah kursi yang terlihat dari belakang. Satu kursi untuk moderator dan
empat kursi untuk pembicara. Di belakang lima kursi tersebut, ada banner
yang terpajang, bertuliskan Sarasehan KPI “Bertaaruf dengan KPI”.
Sarasehan
KPI menjadi salah satu progam Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Komunikasi
Penyiaran Islam (KPI) yang sudah dilaksanakan dua kali. Tujuannya untuk
mengenalkan KPI kepada mahasiswa baru. Ketua HMJ KPI, Livyo Faiq Abiyyu tidak menutup
mata bahwa mahasiswa KPI sekarang sudah mulai progresif. Terlihat dari
banyaknya mahasiswa yang memanfaatkan komunitas di Fakultas Dakwah.
Lebih
Dekat dengan KPI
Sehingga,
dipilihlah pembicara yang mumpuni dalam bidangnya. Dimulai dari pembicara
yang pertama, Kepala Jurusan KPI, Muridan M.Ag. Ia menjelaskan sejarah KPI IAIN
Purwokerto dan organisasi yang mewadahinya dihadapan para
mahasiswa. Menyambung
penjelasan tersebut, Sekretaris Forkomnas, Regita Farani Rahayu mengenalkan apa itu Forum Komunikasi
Nasional (Forkomnas). Sekaligus tugas-tugas yang dilaksanakan.
Setelah
menyelesaikan studi, mahasiswa KPI diharapkan bisa mengaplikasikan bidang broadcasting
dan jurnalistik. Sehingga, mantan Reporter Satelit TV, Tegar Roli A, M.Sos
membawa para mahasiswa untuk menyelami dunia jurnalistik. Ia menjelaskan
bagaimana seorang jurnalis bekerja dan manfaat yang diterima. Tegar yang
sekarang bekerja menjadi Humas Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) juga memotivasi
para mahasiswa.
Pembicara
terakhir, Reporter Radio
Republik Indonesia (RRI), Ustad Mukorobin, S.Sos., ambil bagian dalam dunia broadcasting.
Tetapi, ia juga menjelaskan mengenai dunia jurnalistik. Yang paling ditekankan
menurutnya, adalah jurnalisme kenabian. Lantaran jenis jurnalisme tersebut
sangat relevan bagi mahasiswa yang dinaungi oleh Fakultas Dakwah.
Memanfaatkan media baru seperti instagram, Ustad Mukorobin memberikan tantangan kepada peserta untuk mengunggah potret sarasehan sejak awal sampai akhir di akun instagramnya. Bagi mahasiswa yang beruntung, mendapatkan satu kaus RRI yang dibawa olehnya.
Memanfaatkan media baru seperti instagram, Ustad Mukorobin memberikan tantangan kepada peserta untuk mengunggah potret sarasehan sejak awal sampai akhir di akun instagramnya. Bagi mahasiswa yang beruntung, mendapatkan satu kaus RRI yang dibawa olehnya.
Nuansa Baru, Pujian Menyerbu
Mahasiswa
KPI yang dituntut untuk selalu tahu informasi terbaru, sudah selayaknya
melakukan inovasi dan tampil trendi. Umumnya, acara yang dibuat mahasiswa dilaksanakan
di Gedung Student Center (GSC) atau Auditorium
Utama IAIN Purwokerto. Lantaran
sarasehan kali ini digelar di basement, HMJ KPI dianggap tidak konvensional dan
mendapat banyak pujian.
Dan, ditambah lagi dengan tema
dekorasi yang diangkat kali ini adalah perpaduan dari budaya lokal dan modernitas. Beberapa mahasiswa yang ditemui oleh
reporter, mereka juga banyak yang memuji dekorasi yang dibuat oleh HMJ KPI.
Salah satu pujian tersebut datang dari mahasiswa tiga
KPI A, Riza Miftakhussalam, menurutnya dekorasi yang dibuat oleh HMJ KPI sangat
berbeda dari sarasehan tahun lalu. Sehingga mengagumkan dan tidak membosankan.
“Tata panggungnya itu keren. Dan beda dari tahun
kemarin. Tahun ini lebih baik. Mungkin tahun ke depannya semoga lebih keren
lagi,” ujar Riza. Bahkan, di sela Ustad Mukorobin berbicara di depan, ia juga
sempat memuji dekorasi sarasehan yang dianggapnya sangat relevan dengan
mahasiswa KPI yang terkenal trendi.
Reporter :
Umi Uswatun Hasanah
Editor :
Wilujeng Nurani
Post a Comment
Apa pendapat kamu mengenai artikel ini?