Purwokerto, LPM SAKA – Beberapa
waktu ini tradisi Ruqyah massal seolah sedang naik daun. Hingga praktik Ruqyah pun
kini diselenggarakan di kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto. Ini adalah pertama kalinya acara Ruqyah diselenggarakan
di IAIN Purwokerto, tepatnya di Laboratorium (Lab) Dakwah
lantai 2 oleh Komunitas Safari Religi pada Sabtu (27/10).
Ruqyah adalah sebuah metode penyembuhan dengan cara membacakan ayat Al-Qur’an pada orang yang sakit ‘ain (mata hasad). Ruqyah juga merupakan media pengobatan yang disunahkan oleh Rasulullah SAW.
Ruqyah adalah sebuah metode penyembuhan dengan cara membacakan ayat Al-Qur’an pada orang yang sakit ‘ain (mata hasad). Ruqyah juga merupakan media pengobatan yang disunahkan oleh Rasulullah SAW.
Acara Ruqyah
ini mengundang tiga orang praktisi yaitu Kyai Ahmadi selaku pengasuh Pondok
Pesantren Parak Al-Banjari sekaligus ketua Perkumpulan Ruqyah Syar’iyah
Indonesia (PRSI) Jawa Tengah, Gus Nurma Ali Ridwan selaku pengasuh Majelis Ta’lim
dan Dzikir Ridwanu As-Syifa, dan Turhamun selaku ketua Gerakan Pemuda (GP)
Ansor sekaligus dosen IAIN Purwokerto.
Panitia memberlakukan sistem kuota karena adanya keterbatasan tempat, dimana telah terjadi perubahan tempat sampai tiga kali. Padahal antusiasme peserta sangat besar, terlihat dari beberapa saat sebelum acara dimulai masih terdapat mahasiswa yang hendak mendaftar namun kuota sudah penuh.
Panitia memberlakukan sistem kuota karena adanya keterbatasan tempat, dimana telah terjadi perubahan tempat sampai tiga kali. Padahal antusiasme peserta sangat besar, terlihat dari beberapa saat sebelum acara dimulai masih terdapat mahasiswa yang hendak mendaftar namun kuota sudah penuh.
“Sebenarnya
dari kita sendiri mengadakan Ruqyah ini untuk
mencoba melihat bagaimana respon
mahasiswa, apakah banyak peminatnya atau tidak. Sebagai gentakan awal. Sebagai
tindak lanjut dari acara ini akan ada rutinan dari kami, yaitu
Ruqyah tiga bulan sekali serta pengenalan dasar bekam dan totok meredian. Totok
meredian itu totok syaraf.” Urai Raja Bagus Salim Mudi selaku ketua Komunitas
Safari Religi.
Salah satu
peserta bernama Rahma Sivatur Rizma dari 3 Pendidikan Agama Islam (PAI) mengaku
merasa terjadi perubahan dalam dirinya setelah mengikuti acara Ruqyah ini. Menurut pengakuannya, setelah mengikuti instruksi dari
praktisi, ia menangis dan muntah-muntah sehingga dirinya merasa lega dan plong.
“Ini pertama kali, sebenernya dulu pengin ikut tapi masih fifty-fifty. Sekarang
mumpung acaranya di IAIN dan ada temennnya juga jadi saya ikut. Dan dari
pengalaman yang tadi agak worth it jadi kalo ada lagi saya ikut.”
Tambahnya.
Berbedadengan Rahma,
Rofiqoh Nur Alifah mengaku sudah pernah mengikuti acara Ruqyahsebelumnya,
alasannya mengikuti Ruqyah kali ini didasarkan pada pengalaman sebelumnya. “Yang
tadinya saya itu mudah sekali putus asa, sedih, marah-marah dan setelah
mengikuti Ruqyah itu jauh lebih tenang perasaannya. Setelah tahu ada acara
seperti ini lagi di IAIN, saya langsung memutuskan untuk ikut.” Ujarnya.
Reporter : Dwi Askinita, Nur Rohmah, Noviarni
Editor : Alvin .H
Post a Comment
Apa pendapat kamu mengenai artikel ini?