Purwokerto, LPM
SAKA - Motivator
Comunity sukses menjalankan salah satu progam kerja dari Divisi Terapis yaitu Hynoterapis Training. Acara ini dilaksanakan
di ruang E1 Fakultas Dakwah IAIN Purwokerto, dimulai pada pukul 09.00sampai 12.00 WIB. Dengan
pemateri Lina Dwi Puriyanti, Mahasiswi Semester 6 IAIN Purwokerto progam studi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) yang
pastinya sudah memiliki pengalaman tentang dunia Hypnoterapis yang merupakan salah satu kompetensi dalam program studinya.
Kegiatan Hynoterapis Training ini
adalah salah satu program kerja dari divisi terapis yang baru pertama kali ini dapat terlaksana. Acara ini diikuti 32
orang peserta yang sebagian berasal dari luar komunitas bahkan luar kampus. Kegitan ini dilaksanakan
guna memperdalam ilmu yang berhubungan dengan terapis khususnya bagi divisi terapis itu sendiri.Selain Hypnoterapis Training,
rencananya setelah lebaran Motivator Community akan mengadakan Pelatihan
Psychotherapy.
Hypnoterapis
Training ini tidak langsung ke praktek hipnotis melainkan
pengenalan lebih dulu terhadap sejarah Hypnotherapy,
kemudian pembahasan lebih
mendalam tentang perbedaan Hypnotist, Hypnosis dan Hypnotherapis.
Pelatihan ini berbeda dengan ilmu Hipnotis yang lebih dulu
dikenal bertujuan untuk menipu orang seperti dalam praktek Gendam. Pelatihan
ini bertujuan untuk mengubah seseorang menjadi pibadi
yang lebih baik lagi supaya selalu berpikiran positif dan membuang semua pikiran negatif yang ada.
Selain memberikan materi secara bertahap, pemateri juga
mempraktekkan kepada peserta dengan memberikan sugesti ke tangan mereka supaya mengeras seperti besi dan jari telunjuk mereka mengeras tidak bisa
dibengkokan. "Wahai tangan,
kamu saya perintahkan saat ini menjadi sangat keras dan sangat lurus bagai besi
yang sangat kuat sehingga tidak ada seorangpun yang dapat membengkokan engkau,
semakin engkau dibengkokan menjadi semakin kuat dan lurus.Tangan saya besi,
tangan saya sangat keras". tutur Lina kepada para peserta. Kunci utama adalah keyakinan pada diri sendiri, itu adalah praktek
pertama untuk mengetes pada kemampuan mana kita dihipnotis. Sedang, mudah atau gampang. Banyak yang
merasakan tangan dan jarinya benar-benar
menjadi keras, tetapi ada juga yang biasa saja atau
merasakan sebagian.
Semua kembali pada diri masing masing. Kemudian praktek
selanjutnya bertujuan untuk membuang energi negatif yang ada dan
memulainya dengan selalu berikir positif.
“Dari pelatihan tersebut, saya dapat menambah lagi ilmunya. Perubahan setelah mengikuti pelatihan tersebut
kita itu jadi tau pada level yang mana; Sedang ,Mudah atau Gampang buat
disugestiin.Kita jadi lebih yakin kita itu punya kemampuan,harapan saya setelah
mengikuti pelatihan ini bisa nerapinlangsung ke praktek”. ujar salah satu
anggota Divisi Terapis, Fitri.
Setelah semua paktek selesai dilaksanakan, para peserta merasa
dipenuhi energi positif, benar-benar seperti ada energi baru. Selain itu Lina juga memberikan motivasi tentang
ujian
kehidupan dan mensyukuri hidup yang telah diberikan Allah SWT. "Dalam kehidupan kita, ujian itu pasti
ada. Hidup itu tidaklah
semakin lama makin mudah.Hanya jiwa yang kuat yang mampu menghadapinya" pesan
dari pemateri, Lina Dwi Puriyanti.
Reporter : Okti Zaenal Abidin
Editor : Alvin.H
Post a Comment
Apa pendapat kamu mengenai artikel ini?