Purwokerto,
LPM SAKA – Dari 31 Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri yang diundang mengikuti
lomba Hadroh, hanya 10 kontingen Hadroh yang meramaikan Invitasi Pekan
Pengembangan Bakat dan Mahasiswa (IPPBMM) VII Se-Jawa Madura di IAIN Purwokerto
pada Rabu, 25 April 2018.
“Hal ini
dikarenakan keterbatasan dana untuk
transportasi bagi PTKIN yang jauh lokasinya dari tempat perlombaan dan karena
lomba Hadroh merupakan cabang lomba baru dalam IPPBMM tahun ini,”kata
penanggung jawab lomba Hadroh, Arsam
Sepuluh PTKIN
tersebut berasal dari IAIN Salatiga, IAIN Pekalongan, STAIN Kudus, IAIN Syekh
Nurjati, UIN Sunan Ampel, IAIN Tulungagung, IAIN Purwokerto, UIN Sunan
Kalijaga, UIN Walisongo dan IAIN Jember. Lomba Hadroh akan berlangsung pada
hari Rabu hingga Kamis, 25-26 Apil 2018. Di hari pertama dilakukan seleksi babak
penyisihan untuk 10 PTKIN dan akan dipilih sebanyak 6 PTKIN yang akan lolos ke
babak final.
Arsam
menjelaskan dalam pemanggilan nomer undi, Master Of Ceremony tidak menyebutkan
asal masing daerah dari masing-masing peserta. Itu dikarenakan untuk menjaga
sportifitas lomba dan karena salah satu juri lomba tersebut ada yang dari
perguruan tinggi dan dikhawatirkan akan melebih-lebihkan nilai untuk peserta
dari substansinya sendiri apabila dewan juri mengetahui asal daerah dari
masing-masing peserta lomba Hadroh.
Sedangkan
peserta lomba Hadroh yang masuk ke babak grand final sebanyak enam peserta
telah terpilih: IAIN Purwokerto, IAIN Salatiga, IAIN Tulungagung, UIN Sunan
Kalijaga, UIN Walisongo dan IAIN Jember. Peserta akan tampil lagi besok pada
Kamis, 26 April 2018 untuk menentukan juaranya. “Kebanyakan kelemahan peserta
adalah tidak selaras dalam perpaduan suara antara vocal utama dan backing
vocal, koreo yang kurang menarik dan variasi musik yang kurang kreatif,"
kata Dewan Juri, Bapak Syarif Hidayatulloh.
Reporter : Ni'matussaadah
Editor :
Aji
Post a Comment
Apa pendapat kamu mengenai artikel ini?