LPM Saka, Warta Lokal - Dr KH Muhammad Roqib M.Ag ketua FKUB(Forum Kerukunan Umat Beragama) Banyumas adakan diskusi lintas agama dan aliran kepercayaan dengan komunitas SOBAT se-Jateng dan DIY di Padepokan Yasnaya Polyana, Windujaya, Kedungbanteng pada Rabu sore hingga Kamis sore, (19/10).
”Acara ini ditujukan untuk memperkuat kerukunan dan integritas di tengah kebhinekaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Simpul-simpul persaudaraan antar iman ini harus terus diperkuat. Kerukunan umat antar agama dan beriman ini penting untuk mengatasi permasalahan yang ada saat ini,”jelasnya KH Muhammad Hanif, selaku pemrakarsa Sobat antar-Iman.
Gus Hanif menyampaikan bahwa simpul-simpul kerukunan antar iman ini sudah mencapai 33 simpul di nusantara. Simpul-simpul ini haruslah dikuatkan untuk mengantisipasi dan membina kerukunan antara umat beragama di tengah-tengah keberagaman agama, ras, dan budaya. Itu agar mampu untuk menjunjung kebhinekaan di Indonesia. Melalui kegiatan kumpul-kumpul non formal inilah diharapkan nusantara akan terjaga dan mampu menjunjung kebhinekaan.
Acara ini berlangsung selama dua hari lamanya, tepatnya pembukaan dilakukan di Pesantren Mahasiswa An najah, Kutasari, Alua SA pada pukul 14.00. Pembukaan tersebut dihadiri oleh wakil Bupati Banyumas sekaligus membuka acara tersebut. Ada pula Kapolres Banyumas, Ajun Komisaris Besar Bambang Yudhantara, Kepala Kantor Kemenag Banyumas, Mughni Labib serta pemuka-pemuka agama dari Kristen, Katolik, Budha, Konghuju, Hindu, dan aliran kepercayaan.
“Kabupaten Banyumas yang jumlah penduduknya hampir 2 juta harus ada kombinasi yang baik dan mampu membuktikan bahwa masyarakatnya dapat hidup berdampingan tanpa ada benturan, tetap menghargai meskipun berbeda agama dan berbeda pandangan. Kegiatan serupa diharapkannya juga ada di wilayah-wilayah lain supaya dapat mewujudkan Indonesia yang aman, damai dan sejahtera. Kita adalah Indonesia, maju tidaknya tergantung pada kita semua umat yang ada di bumi nusantara,"tambah Wakil Bupati mengakhiri sambutannya.
Muhammad Roqib menyampaikan bahwa ia juga mengundang mahasiswa IAIN Purwokerto Jurusan Studi Agama-Agama agar mereka mengetahui bahwa dunia itu tidak hanya sewarna, melainkan bermacam-macam warna. Itu juga supaya mereka dapat melihat lebih dekat obrolan para tokoh lintas agama se-Jateng dan DIY. Roqib mengungkapkan rasa syukurnya karena pada kumpul kali ini ia dipercaya sebagai tuan rumah pada acara Temu Sobat. Dari situ maka mulai muncul keinginan baru supaya ke depan tak ada lagi sekat-sekat yang membeda-bedakan atau mengkonflikkan sesuatu hanya karena berbeda suku, agama dan ras.
Kapolres baru kabupaten Banyumas, Ajun Komisaris Besar Bambang Yudhantara juga mengapresiasikan dan mendukung penuh acara Temu Sobat tersebut. Di hari ke-16 menjalankan amanatnya sebagai Kapolres, ia mengungkapkan bahwa ia merasa terhormat diundang dalam acara Temu Sobat.“Semoga dengan adanya forum ini kita semua dapat mencerna dengan baik segala informasi yang beredar. Kuncinya ya ada di forum kerukunan, apa yang diperoleh kemudian disalurkan kepada saudara-saudara kita yang lain”ujarnya. Dalam sambutannya ia juga mengatakan bahwa keamanan, ketertiban dan kerukunan merupakan kebutuhan masyarakat yang harus terwujud dan menjadi tugas bersama untuk diwujudkan.
Selama dua hari satu malam para Sobat diajak menuju perkemahan milik Ashoka Siahaan di Windujaya. Para pemuka agama saling mempererat kerukunan dengan saling mengenalkan diri mereka. Malam harinya dimeriahkan lagi dengan menonton film “PK” yang disutradarai oleh Rajkumar Hirani, mengisahkan tentang makhluk asing luar bumi dalam mencari Tuhannya. Sedangkan esok paginya para Sobat melakukan diskusi santai menceritakan permasalahan-permasalahan yang terjadi di sekitar lingkup mereka masing-masing.
Hingga tepat pada pukul 13.00 WIB diskusi yang hangat tersebut berakhir dengan sesi foto bersama dan makan siang bersama. Beberapa ada yang sudah mulai meninggalkan perkemahan menggunakan transportasi mobil pribadi dan beberapa menunggu jemputan dari transportasi yang disediakan Polres Banyumas.
Penulis: Ahmad Nur Aji Wibowo & Faniyatul Hayah
Editor: Anggita Aprilia Sari
Post a Comment
Apa pendapat kamu mengenai artikel ini?