www.kabar28.com
PALEMBANG,
LPM SAKA. Tewasnya QZ (19), salah satu
mahasiswa Jurusan Pendidikan Luar Sekolah FKIP Unsri angkatan 2016, pada saat
mengikuti Latihan Dasar Organisasi yang diselenggarakan Badan Eksekutif
Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya, masih
menyisakan kekecewaan pada keluarga korban. Pasalnya, belum ada pihak yang
bertanggungjawab atas meninggalnya QZ, Minggu (26/3/2017) pukul 15.00. QZ dan
seorang temannya, Muhammad Taufik Hidayat tenggelam saat melintasi rawa di
belakang Unsri.
Pihak
keluarga telah dua kali mengundang para saksi, yakni peserta LDO BEM FKIP Unsri
dan petugas satpam Unsriuntuk menceritakan kronologi peristiwa di rumah duka
pada Selasa (28/3/2016) malam dan Rabu malam. Dari 20 saksi yang diundang,
hanya 8 orang peserta laki-laki LDO BEK FKIP Unsri yang datang.
"Saya
tidak minta apa-apa. Saya hanya minta pihak yang bertanggung jawab, terutama
panitia kegiatan, beritikad baik untuk datang dan menceritakan sejujurnya
penyebab peristiwa kemarin," ujar Ibu Kandung QZ, Hurmaidah (52), seusai
peringatan tiga hari meninggalnya QZ di kediamannya di kawasan Kebun Bunga,
Kecamatan Sukarami, Palembang, Rabu (29/3/2017) malam.
Sementara ini, Hurmaidah hanya puas dengan penjelasan petugas satpam Unsri yang mengatakan bahwa rawa itu memiliki kedalaman sekitar 10 meter dan berlumpur. Satpam menemukan jasad korban dalam kondisi tegak dengan sebagian badan terkubur dalam lumpur di dasar rawa.
"Harusnya panitia memperhitungkan risiko jika memaksa peserta yang tidak bisa berenang masuk ke dalam rawa. Apalagi, tidak ada perlengkapan pengaman seperti pelampung dalam kegiatan itu," kata Hurmaidah.
Menurut
Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan FKIP Unsri Syarifuddin Gani, kegiatan luar
ruangan pada Minggu tidak memiliki izin, kegiatan tersebut diduga ilegal, sebagaimana diwartakan oleh
kompas.com. Atas dasar itu, kegiatan tersebut diduga ilegal. Beliau berkomitmen
akan memberikan fasilitas kepada pihak keluarga untuk mendapatkan keterangan
lebih lanjut dari pihak panitia dan semua peserta.
"Kami
tak akan menutup-nutupi peristiwa ini. Semuanya akan kami sampaikan secara
jujur dan terbuka. Namun, saat ini panitia dan sejumlah peserta masih diperiksa
polisi," ujar Gani. (apr)
Post a Comment
Apa pendapat kamu mengenai artikel ini?